Pages

Rabu, 02 Juli 2014

Cara kerja Sistem Rem Angin/Pneumatic/Air

Full air brake adalah sistem pengereman yang paling banyak dipakai pada bis, truk dan kendaraan berat lainnya. Untuk bis sendiri, saat ini rata2 sudah mengaplikasikan sistem ini. Perbedaan mendasar dengan sistem hidrolik adalah media yang digunakan untuk menekan kampas rem. Pada sistem hidrolik menggunakan media minyak, sedang pada full air brake menggunakan tekanan udara. Pada sistem full air brake terdapat beberapa komponen utama antara lain:

1. Compressor
2. Pressure regulator
3. Air reservoir tank
4. Treadle valve (Pedal rem)
5. Front / rear proportioning valve
6. Front and rear service brake chamber + spring brake chamber
7. Spring brake release valve (Tuas rem parkir)


Skema sistem pengereman full air brake Prinsip kerja sederhananya kurang lebih sebagai berikut:


Gambar 2 Gambar 2 adalah kondisi air brake chamber off, dimana tidak ada udara compressor yang dialirkan oleh treadle valve (pedal rem tidak diinjak). Tekanan di chamber 0 kg/cm2


Gambar 3 Gambar 3 adalah kondisi air brake chamber on, dimana udara compressor masuk setelah treadle valve diinjak. Semakin dalam treadle valve diinjak, semakin tinggi tekanan dalam chamber (0-10 kg/cm2) dan semakin kuat chamber mendorong pushrod yang menggerakkan kampas rem. Ketika pedal rem dilepas maka tekanan di chamber dibuang ke atmosfir (pada treadle valve berbunyi cess…!!!) Dan chamber pun kembali ke posisi off karena ada tekanan balik dari pegas. Untuk roda belakang merupakan kombinasi antara air brake chamber dengan spring brake chamber. Berikut gambar penampangnya:


Gambar 4 Gambar 4 adalah kondisi service brake off (penjelasannya persis seperti diatas / roda depan) dan spring brake chamber posisi off. Pada saat spring brake chamber posisi off didalamnya ada tekanan udara compressor (3-10kg/cm2) yang dialirkan melalui spring brake release valve (tuas rem parkir) Tuas rem parkir off berarti udara compressor mengalir ke spring brake chamber.


Gambar 5
Gambar 5 adalah kondisi service brake on (treadle valve diinjak) dan spring brake chamber posisi off (tuas rem parkir tidak diaktifkan)

Gambar 6 Gambar 6 adalah kondisi spring brake chamber on, dimana pegas menekan pushrod yang kemudian menggerakkan kampas rem. Kondisi ini terjadi karena udara yang ada di chamber di buang / tuas rem parkir diaktifkan. Makanya pada saat tuas diaktifkan akan berbunyi ceesss…!!! Kondisi seperti pada gambar 6 inilah yang terjadi apabila ada kegagalan sistem. Inilah keunggulannya bila dibandingkan dengan sistem hidrolik. Pada sistem hidrolik bila ada kebocoran selang rem maka minyak akan muncrat keluar bila pedal rem diinjak dan rem tidak akan berfungsi. Pada sistem full air bila ada kebocoran selang udara, rem akan terkunci oleh tekanan dari pegas yang ada di dalam spring brake chamber. Maka dari itu pada sistem pengereman full air, driver wajib selalu mengecek tekanan udara kompressor. Karena bila tekanan semakin drop maka pegas akan semakin mendorong pushrod untuk menggerakkan kampas rem dan pada akhirnya terkunci.

4 komentar:

yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya