Pages

Senin, 26 November 2012

Analisa Proximate dan Analisa Ultimate


1. Analisis Proximate
Analisis proximate seperti yang didefinisikan oleh ASTM merupakan analisis yang digunakan untuk memperkirakan kinerja bahan bakar pada saat pemanasan dan pembakaran antara lain kadar air, zat terbang (volatile matter), kadar kalori dan abu. Analisa proximate ini berguna untuk menentukan rank batubara, rasio pembakaran (fuel ratio) dan dapat digunakan untuk mengkonversi basis analisa untuk parameter uji. Masing- masing parameter dalam proximate memiliki prosedur tersendiri dalam pengujiannya. Moisture in the analysis sampel mengacu pada  Standar ASTM D3173 Standard Test Method for Moisture in the analysis sampel  for coal and coke. Atau dalam standar ISO 11722 mengenai Solid mineral fuels Hard coal, Determination of moisture in the general analysis test sample by drying in nitrogen. Moisture in the analysis merupakan nilai moisture batubara pada saat setelah batubara tersebut di air drying (diangin-anginkan) pada suhu 30-40 0C. dan sampel yang digunakan adalah sampel yang lolos ayakan 250 micrometer. Sampel batubara dipanaskan pada suhu 105 0C dibawah aliran gas nitrogen atau dapat pula dengan air compressed (udara tekan). Dengan pemanasan ini, air yang ada dalam batubara akan menguap seluruhnya. Karena kita tahu bahwa titik didih air berada pada 100 0C. Massa yang hilang akibat pemanasan ini dihitung sebagai persen massa terhadap massa awal yang digunakan, sehingga diperoleh nilai % moisture in the analysis sampel. pada dasarnya semua parameter itu ditentukan pada sample setelah air drying sehingga basisnya adalah air dried basis (adb) atau as determined basis (adb). Untuk mengkonversi basis adb ke basis lainnya, maka digunakan nilai Moisture in the analysis sample dengan rumus table konversi. Table konversi ini dapat mengacu ada standar ASTM D3180 Standard Practice for Calculating Coal and Coke Analyses from As-Determined to Different Bases. Atau dalam standar ISO 1170 Coal and coke calculation of analysis to different bases.



2. Analisis Ultimate
Analisis ultimate dijalankan dengan analisis kimia untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2), dan belerang (S). Keberadaan dan sifat dari unsur-unsur tersebut sebanding dengan peringkat batu bara, semakin tinggi Rank batu bara semakin tinggi kandungan karbonnya, sementara kandungan hydrogen dan oksigennya akan semakin berkurang. Sedangkan nitrogen merupakan unsur yang bersifat bervariasi bergantung dari material pembentuk batubara. Analisa carbón pada ultímate tidak sama dengan analisa pada fixed carbón. Fixed carbón merupakan kadar karbon tertambat atau karbon tetap tertinggal bersama abu bila batu bara telah dibakar tanpa oksigen dan setelah zat volátil habis. Fixed carbón merupakan kadar karbon yang pada temperatur penetapan volatile matter tidak menguap. Sedangkan carbón yang menguap pada temperatur tersebut termasuk kedalam volatile matter. Penetuan fixed carbón ditetapkan dari analisa tak langsung.

Reff :
Gary L Borman. 1998. Coumbustion Engineerin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya