Pages

Senin, 25 Agustus 2014

Steer By Wire, Lebih Nyaman atau Bagai Robot?


Setelah throttle by wire dan drive by wire yang selama ini lebih dikenal, Nissan mengembangkan teknologi terbaru yang dijuluki steer by wire pada bulan Oktober lalu.

Kali ini, sudut dan gerak setir tak lagi mengandalkan batang mekanis ke rack setir, tapi sudah menggunakan motor listrik. Sistemnya, tentu terintegrasi dengan EPS (Electronic Power Steering) yang telah lebih dulu muncul.

Rencananya, teknologi ini akan terpasang pada varian Infiniti terbaru, mulai 2013 mendatang. "Kita ingin agar pengemudi benar-benar merasakan gerakan setir sebagai perpanjangan tangan," by Nissan Driving Control Development Program.

Prosesnya, tentu gerak setir akan lebih presisi yang hasilnya membuat handling mobil lebih akurat. Belum lagi, getaran akibat kondisi jalan rusak yang biasanya terasa di setir, akan jauh berkurang.

Grup Vokal Polwan dan Kowad



Dewi Sandat terdiri atas Bripda Feby, Briptu Nindi, Bripka Sulis, Brigadir Ningsih, dan Brigadir Retnani

Kelompok vokal Polwan Polda Bali, Dewi Sandat makin eksis. Grup vokal yang terdiri dari para polwan cantik tersebut kini semakin sering tampil di televisi.


Diva Baranita merupakan grupa vokal yang beranggotakan lima Polwan yakni, Bripda Irma Riandini, Brigadir Trey, Briptu Ida Wardani, Briptu Ika Marika Putri dan Briptu Edu Pramawati. 

Diva Baranita group vokal polwan mabas POLRI. Selain memiliki pasukan untuk pengamanan, Polri juga memiliki “pasukan khusus” yang personilnya mempunyai suara merdu dan berparas cantik yang tergabung dalam Diva Baranita. Grup vokal Mabes Polri ini beranggotakan lima orang polisi wanita (Polwan).

Srisena Band yang keseluruhannya anggota Kowad dari Bandung

MUNADY/"PRLM"

Srisena Band terdiri atas Serma Dwi Haryanti personel kesatuan Pusdikpom (vokal), Serda personel Risni Pusdikpom (vokal), Serka Rachel personel kesatuan Pusdikkowad (keyboard), Sertu Vera Widyanti personel Pusdikkowad (melody), Sertu Linda Okstrina personel kesatuan Kodiklat (bass), Serda Renata Marbun personel Kodiklat (rhytm), dan Serda Nova personel Pomdam III/Siliwangi (drum).

Memahami Fungsi Lampu "Hazard" Sesungguhnya

Salah kaprah dan penyalahgunaan lampu hazard oleh pengguna mobil coba diluruskan Polisi. Divisi Humas Mabes Polri, Minggu (23/3/2014), merilis informasi tentang penggunaan lampu darurat ini. Termasuk aturan perundang-undangan, fungsi, dan waktu yang tepat untuk mengaktifkannya.

Dikatakan dalam media sosial Facebook, Hazard Lamp (lampu darurat) atau biasa disebut lampuhazard adalah lampu yang hidup bersamaan ketika tombol (bergambar segitiga merah) ditekan. Fungsi utamanya adalah penanda keadaan darurat yang dialami oleh pengemudi.


Hal tersebut tertulis dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Pasal 121 ayat 1 yang menyatakan, ”Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan".

Maksud ”isyarat lain” adalah lampu darurat dan senter. Lalu kata ”keadaan darurat” diartikan sebagai kendaraan dalam keadaan mogok, mengalami kecelakaan lalu lintas, atau sedang mengganti ban.

Nah, yang ditekankan oleh Polri dan untuk menjadi perhatian pengemudi, terdapat kebiasaan yang menyalahgunakan fungsi lampu hazard. Di antaranya sebagai berikut:

1. Menggunakan saat hujan. Ini hanya akan membingungkan pengemudi di belakang karena saat lampu hazard dinyalakan, lampu sein tidak berfungsi. Pengemudi cukup berhati-hati saja saat hujan atau dengan menghidupkan lampu utama.

2. Saat memberi tanda lurus di persimpangan. Ini tidak perlu, karena dengan tanpa menghidupkan lampu sein berarti sudah menandakan akan bergerak lurus.

3. Ketika berada di lorong gelap. Misalnya masuk terowongan, hazard tidak perlu dinyalakan karena tidak ada efeknya. Yang ada hanya membingungkan kendaraan di belakang. Cukup menyalakan lampu senja atau lampu utama, karena lampu merah di belakang mobil sudah menyala yang artinya memberi tanda bahwa ada mobil di depan.

4. Dalam kondisi berkabut. Cukup menyalakan lampu kabut (fog lamp) yang berwarna kuning atau lampu utama.

”Dengan mengetahui hal-hal yang disebutkan di atas, diharapkan para pengguna jalan dapat lebih cerdas dalam mengemudi. Tidak mengikuti kebiasaan yang lumrah namun salah,” begitu pesan yang ditulis Humas Mabes Polri.

Berjilbab namun belum sepenuhnya tertutup

Jilbab itu di wajibkan bagi muslimah untuk memakainya dengan tujuan sebagai pelindung dan menjaga auratnya agar tidak di ganggu kaum pria. Ada yang menyebut Jilbab dengan istilah Hijab. Sebenarnya baik Jilbab maupun Hijab itu sama saja, hanya perbedaan cara menyebutnya saja. Mungkin di tempat ini disebut Jilbab, sedangkan di lain tempat disebut dengan Hijab.

Hijab/Jilbab kini fungsinya tak hanya untuk menutupi bagian tubuh yang seharusnya tertutup saja, melainkan telah banyak di kreasikan dengan bermacam model, mengikuti selera fashion saat ini. Tidak masalah juga jika Jilbab menjadi fashion, apalagi remaja putri sekarang suka dengan Jilbab yang unik dan menarik modelnya.Tapi sayangnya justru banyak ditemukan Jilbab yang bentuk/cara pemakaiannya tidak sesuai syariat agama.


Remaja muslim ingin dibilang gaul dan akhirnya memakai jilbab yang melenceng dari aturan agama.Ya memang,jilbab yang dikenakan itu menutupi bagian kepalanya, tapi coba perhatikan bagian bawahnya. Jilbab di kombinasikan dengan pakaian yang ketat, transparan dan membentuk lekukan tubuh. Belum lagi bawahnya yang sering memakai celana jeans atau celana panjang yang ketat.

Mereka yang memakainya nggak merasa kalau cara berjilbab mereka salah. Seolah-olah tidak menghiraukan jika pakaian yang membentuk lekuk tubuh itu jelas dilarang dipakai dalam agama islam. Jangan salahkan para lelaki kalau para tertarik dan menggoda wanita yang berjilbab seperti itu. Saking banyaknya pakaian Jilbab gaul seperti itu hingga muncul sebutan Jilboobs. SUMBER

Rabu, 20 Agustus 2014

Bidadari-Bidadari Bermotor Besar

Wanita cantik menjadi pusat perhatian karena dengan motor besar salah satunya Honda Goldwing 1800 cc yang dikendarainya. Namun para perempuan itu tak kalah sigap dengan kaum adam. Sebagian tugas mereka adalah mengawal presiden, pejabat dan lain lain. Selain itu mereka juga bertugas sebagi duta besar safety, duta tertip berlalu lintas. Ya apa pun tugasnya salut buat wanita wanita bermotor besar ini.




Selasa, 12 Agustus 2014

EPS (Electronic Power Steering)

Sejarah EPS

EPS (Electric Power Steering) di Indonesia bermula ketika Mazda Vantrend memakai perangkat ini di tahun 1990-an. Setelah itu, giliran Suzuki Karimun hingga sekarang ini terlalu banyak mobil yang pakai. Saat itu, Vantrend masih memakai EPS yang diletakkan pada steering rack.


Selain itu, ada model semi elektrik yang memakai kombinasi elektrik dengan hidrolis. Jadi, motor elektrik hanya digerakkan untuk mendorong pompa oli yang akan memutar rack setir. Contoh pada Chevrolet Zafira ataupun Mercedes Benz A-Class. Hasilnya, masih butuh perawatan dan penggantian oli untuk jangka panjang.

Belakangan ini, model full elektrik yang dipercaya untuk memutar rack. Jadi, tak akan ada lagi belt yang memutar pompa. Gerakan pompa digantikan oleh motor elektrik.


Hanya saja, ada sedikit perbedaan posisi motor elektrik. Misalkan di Toyota Yaris dan New Avanza yang motor elektrik semua ada di batang setir, sedangkan Honda New Jazz dan Suzuki Swift menempel pada rack setir. Tapi prinsip keduanya sudah tak lagi mengandalkan pompa hidrolis. sumber

Sedikit flashback, power steering (PS) hidrolis punya banyak penemu awal. Mulai dari Robert Twyford di 1900 yang mematenkan pertama kali, lalu disempurnakan oleh Francis Davis di tahun 1926 dan Charles Hammond di era 1958. Hingga akhirnya Chrysler yang pertama kali memakai pada kendaraan komersial di varian Imperial.

Prinsip kerja PS hidrolis menggunakan putaran mesin untuk memutar pompa power steering dengan menggunakan belt, sehingga oli yang berada dalam sistem menjadi bertekanan tinggi dan sanggup membantu memutar rack kemudi.  PS hidrolis butuh slang tekanan tinggi untuk menyalurkan oli dari pompa menuju rack.