”Seperti oli mesin, di dalam komponen akan menyimpan endapan yang membuatnya kotor dan tak melumasi dengan baik lagi. Yang paling parah, oli bisa jadi seperti lumpur, campur aduk dengan kotoran,” jelasnya kepada KompasOtomotif.
Untuk jenis oli, gunakan yang orisinal atau oli khusus untuk sokbreker agar lebih awet. Karena banyak orang yang mengakali ganti oli sokbreker dengan oli mesin mobil dengan kekentalan 10W/40, dan ini tidak direkomendasikan. Oli yang dituangkan berkisar antara 80-120 ml. Harganya tak akan menguras kantong, cukup sediakan Rp 50 ribu paling mahal.
Lalu, apa dampaknya jika oli tak pernah diganti? Yang jelas, guncangan kian terasa karena peredaman tidak maksimal. Paling ekstrem membahayakan keselamatan berkendara karena bisa jadi peredaman sisi kanan dan kiri tak sama. ”Sama seperti oli mesin yang sudah lama dipakai, kinerjanya akan menurun,”
Jangan lupa, ketika mengganti oli sokbreker, ganti juga karet penutup (seal). Biasanya komponen ini rentan luka, dan akibatnya, kotoran mudah menempel karena oli dipastikan merembes keluar. Mau tak mau, ganti sil harus dilakukan. Tidak mahal, maksimal Rp 50 ribu untuk sepasang, bergantung jenis sepeda motor dan ukuran sokbrekernya.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya