”Dengan me-manage diri sendiri dalam mengemudi dan meningkatkan skill berkendara terciptalah ECO-Manner. Tujuannya, hemat bahan bakar, ramah lingkungan, hemat biaya perawatan, tidak membuat stres, dan nyaman bagi penumpang,”
Contohnya, pengendara selalu ingin sampai di tempat tepat waktu. Hasil survei menyatakan, stres timbul karena pengemudi ingin cepat sampai tujuan. Misalnya, ke tempat tujuan diperkirakan 15 menit sampai, tapi jangan berangkat mepet. Karena memicu untuk bejek gas, konsumsi bahan bakar jadi tidak efisien. Jadi, harus berangkat lebih awal.
Berikut tips dari Rifat Sungkar untuk pengemudi, khususnya perempuan:
1. No high heels! Sangat tidak disarankan menggunakan sepatu hak tinggi, atau bahkan sandal jepit. Banyak kasus high heels dan sandal jepit nyangkut di antara pedal, dan kaki tak bisa digerakkan. Paling direkomendasikan untuk perempuan mengemudi adalah sepatu flat.
2. Pengaturan kaca spion. Ini masalah feeling, karena visibilitas sangat penting untuk pengemudi. Kebanyakan perempuan kerap berbohong pada diri sendiri, setelah mobil dipakai orang lain, setelan kaca spion berubah dianggap tidak masalah dan masih bisa digunakan untuk melihat. Sempatkan setel spion kanan-kiri-dalam.
3. Perhatikan blind spot. ”Banyak kasus bagian samping mobil perempuan penyok karena bertabrakan. Ini harus dilatih. Setelah melihat spion, tengok blind spot sebentar untuk meningkatkan keamanan,” ujar Rifat.
4. Tips lain standar, misalnya pindah gigi lebih tinggi untuk mencapai rpm rata-rata 2.500, tekanan angin yang direkomendasikan 30 Psi, hingga jarak tubuh dan pengemudi yang ideal 25 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya