Banyak produsen mobil kurang mempertimbangkan kekuatan atap. Padahal, kejadian mobil terguling cukup banyak. Karena itulah, Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) melakukan tes kekuatan atap selain tes tabrak.
Menurut Matt Brumbellow, Senior Research Engineer IIHS, kecelakaan mobil terguling sering terjadi dan menimbulkan banyak korban tewas. Benturan dan berat mobil bisa menyebabkan atap tergencet.
”Tugas saya dan tim mengembangkan tes tabrak senyata mungkin. Beberapa tahun lalu kami hanya melakukan simulasi kecelakaan terguling. Mobil yang aman akan melindungi muka, kepala, dan bahu pengemudi dari gencetan atap,” jelas Matt.
Prakarsa IIHS ini akan memacu produsen merekayasa atap kuat untuk melindungi penumpang. Bo Jones, Test Engineer IIHS, menjelaskan, mesin tes baru berstandar tinggi untuk mengukur kekuatan atap membuat mobil yang lulus dari lembaga ini harus diacungi jempol.
Mesin penggencet atap menggunakan sistem hidraulik untuk menekan baja lembaran baja sampai lima inci atau 13 cm. Daya tahan atap akan diukur menggunakan sensor-sensor. Mobil dinyatakan lulus jika kekuatan atap mampu menahan empat kali bobot kendaraan atau perbandingan kekuatannya 1:4.
Misalnya, bobot mobil 2 ton, berarti atap harus mampu menyanggah beban 8 ton agar bisa lulus. Sangat ekstrem! Menurut IIHS, kekuatan benturan atap saat mobil terguling sangat besar. Dengan standar kekuatan 1:4, atap dijamin tidak akan penyok atau sobek.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya