Rabu, 02 Januari 2013
Apa Yang Dilakukan Ketika Mesin Mobil Overheat
Apa yang dilakukan ketika mobil kita mengalami over heating
Kondisi macet baik skala ringan maupun berat membuat kita jenuh, gelisah bahkan stress. Situasi dan kondisi tersebut, merupakan mimpi buruk bagi mobil yang kondisinya kurang fit. Masalah yang sering terjadi, suhu mesin terlalu tinggi (overheat). Jika terjadi, sudah pasti perjalanan jadi tidak lancar dan nyaman.
Untuk itu, sebagai antisipasi. Tips berikut hanya berlaku bila terjadi kebocoran pada radiator atau sirkulasi air mampat dan motor kipas dalam kondisi lemah atau tidak bekerja sama sekali.
"Segera menepi dan dinginkan mesin ketika jarum temperatur berada pada posisi tiga perempat atau indikator suhu berkedip-kedip. Jangan paksakan mesin terus hidup karena akibatnya makin parah," beber Teddy.
Ditambahkan, jangan langsung membuka tutup radiator pada mesin karena bisa menimbulkan semburan air dan uap panas. Selalu gunakan lap basah untuk membukanya.
Bocor Halus
Jangan langsung mengisi air radiator dan biarkan lokasi bocor tersebut mengering. Lantas bersihkan dengan lap kering. Setelah itu gunakan lem besi untuk menambal lubang. Kalau sulit mendapatkan lem, bisa memakai sabun batangan. Caranya, gosok tempat yang bocor hingga tertutup sabun. Cara tersebut bisa meminimalisasi kebocoran.
Mampet
Jika tidak ada kebocoran, kemungkinan sirkulasi ari pendingini macet karena katup termostat ditutup oleh kotoran. Untuk mengatasinya, seluruh cairan pendingin dikurang. Untuk mobil yang tidak terlalu canggih, cukup dengan mencopot penutup lubang di bagian bawah radiator. Pengisian dilakukan dari lubang atas dan dilakukan sampai air tidak lagi berwarna coklat. Ada 2 cara pencegahan mesin panas, yaitu lakukan penggantian air radiator setiap 20.000 km dan gunakan carian anti karat.
Kipas
Untuk kondisi darurat, kelistrikan kipas bisa dihubungkan langsung ke baterai atau aki. Pada umumnya motor kipas punya 2 kabel dengan warna hitam dan biru atau hitam dan putih garis hitam. Potong kabel biru atau hitam dengan garis putih lalu sambung dengan kabel lain dan dihubungkan langsung ke terminal positif aki. Biasanya hal ini terjadi akibat motor kipas yang sudah tidak berfungsi dengan baik sehingga putarannya kurang kencang. Biasanya hal ini teridentifikasi ketika ngebut, temperatur naik, namun ketika pelan suhu cenderung aman. Bisa juga dari kipas tambahan (bagi yang menggunakan), untuk mencari tahu cukup dengan menyalakan AC. Jika ada kerusakan maka kipas tidak akan berputar atau temperatur lambat laun naik. Solusinya adalah mengganti motor kipas tersebut, atau jika sudah parah biasanya kipas juga ikut diganti karena biasanya mengalami kerusakan di porosnya.
Oktan tidak sesuai
Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang tidak sesuai - biasanya lebih rendah - bisa mengakibatkan mobil knocking (ngelitik). Jika terus dibiarkan maka kecenderungannya mesin akan panas. Rasio kompresi dan setingan waktu pengapian (timing) - untuk mobil yang masih menggunakan distributor - harus sesuai dengan BBM.
Air berkurang
Nah, inilah pentingnya mengecek kondisi air sebelum bepergian. Jika volume air berkurang cukup banyak (sebotol Aqua 600 ml atau lebih) menandakan adanya kebocoran. Bisa berasal dari selang yang sudah getas, sambungan selang atau dari sil dan pegas tutup radiator yang sudah tidak berfungsi baik. Kebocoran dari tutup radiator biasanya terlihat adanya bekas karat disekitarnya yang mengering. Segera ganti tutup radiator.
mudah-mudahan bermanfaat
reff :
http://otomotif.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya