Dari paparan di atas dapat simpulkan bahwa detonasi adalah bagian dari ilmu tentang pembakaran yang dibedakan/didasarkan pada kecepatan rambat pembakaran itu. Batasanya apa? Apa yang membatasinya, sehingga disebut deflagrasi dan detonasi? Batasnnya adalah kecepatan suara (sonic speed) sesaat (local) dari media campuran bahan bakar dan oksidiser. Misal bahan bakarnya adalah gas LPG dan oksidisernya adalah udara, maka kecepatan suara tersebut didasarkan dari campuran LPG + udara.
Jika kecepatan rambat pembakarannya dibawah kecepatan suara (subsonic) maka proses pembakarannya disebut deflagration (deflagrasi–tidak ada terjemahan yang tepat dari deflagration dalam bahasa Indonesia–). Apa ciri-ciri pembakaran deflagrasi ? Ciri-2 yang utama adalah tekanan pada saat proses pembakaran tersebut sedikit lebih rendah dari tekanan awalnya –biasanya 2 % lebih rendah–. Misal tekanan awalnya adalah tekanan atmosfir (101 kPa) maka pada saat proses pembakaran deflagrasi katakanlah tekananya menjadi 99 kPa.
Dan jika kecepatan rambat dari pembakarannya diatas kecepatan suara (supersonic), maka proses pembakannya disebut detonation. Ciri-cirinya adalah terjadinya peningkatan tekanan yang drastis (discontinuity) pada saat proses pembakaran. Diskontinyuiti tekanan tersebut disebut shock wave.
reff :
principles of combustion k.k.kuo 2005 ( kuliah teori pembakaran Dr Jayan Sentanuhady)
jadi nambah ilmu nih. izin copas, tks ya
BalasHapus