Mengemudi ekonomis/hemat bahan bakar, tidak hanya tergantung pada ketrampilan dan kebiasaan pengemudi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi lalu lintas, keadaan jalan, kondisi cuaca dan teknologi kendaraan. Faktor-faktor tersebut biasanya tidak dapat diatasi atau sulit untuk dirubah, tetapi pengemudi dapat melakukan penyesuaian melalui gaya atau cara mengemudi ekonomis (eco drive) karena mengemudi cara ini lebih aman-nyaman, ekonomis, lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar serta dapat mengurangi polusi udara.
Eco Driving di negara lain
Evaluasi pelatihan mengemudi ekonomis (Eco Drive) di Switzerland menegaskan bahwa sejak tahun 1993 sekitar 15.700 orang sudah menerima pelatihan tersebut. Pada tahun 2000, Kantor Pemerintah Pusat untuk Komisi Energi Swiss melaksanakan suatu studi untuk mengevaluasi kesinambungan dan effektivitas dari pelatihan itu.
Peserta yang sudah mendapat pelatihan disurvei demikian juga pengemudi yang belum mengikuti pelatihan, melalui dua kelompok yang terdiri 75 orang, hasil survei secara statistik menunjukkan bahwa:
1. Mengemudi ekonomis mengkonsumsi 15 sampai 25 persen lebih hemat bahan bakar dibandingkan orang tanpa pelatihan, bahkan kecepatan rata-ratanya sedikit lebih tinggi.
2. Mengemudi ekonomis memberikan dampak positif terhadap kenyamanan, kerusakan dan keausan kendaraan. Orang yang sudah mengikuti pelatihan mengemudi ekonomis (Eco Drive) mendapatkan nilai yang lebih baik, dibandingkan dengan orang tanpa pelatihan.
3. Pengemudi ekonomis, tetap ekonomis, meskipun pelatihan sudah beberapa tahun berlalu, tetapi pemakaian bahan bakar tetap lebih rendah dari orang tanpa pelatihan. Teknik pelatihan yang diajarkan berdasarkan pada perubahan dan kesinambungan sikap mengemudi ekonomis.
4. Pengetahuan teoritis tentang mengemudi ekonomis (eco drive) dan teknik dasar saja tidaklah cukup. Pengalaman praktis adalah penting untuk menguasai teknik tersebut.
Hasil statistik tersebut merupakan suatu indikasi yang jelas terhadap keuntungan-keuntungan pelatihan Eco Drive.
Aturan Putaran Idel Mesin di Amerika
Melarang operasi segala kendaraan bermotor lebih dari tiga menit secara terus menerus pada putaran idel kecuali:
1. Keadaan terpaksa oleh karena kondisi-kondisi lalu lintas atau sebab kesulitan teknis sehingga pengemudi tidak dapat mematikan mesin.
2. Ketika dibutuhkan untuk menjalankan perlengkapan atau peralatan yang diperlukan kendaraan.
3. Mesin sedang dikerjakan di pabrik dan direkomendasikan pada temperatur kerja.
4. Saat temperatur udara luar cukup dingin, atau
5. Ketika kendaraan sedang diperbaiki.
Permasalahan apa yang terjadi ketika mesin putaran idel?
Putaran idel memborosan bahan bakar serta menimbulkan polusi yang sangat berbahaya karena terkosentrasi di tempat kendaraan hidup dengan putaran idel tersebut. Gas asam-arang (CO2) menyebabkan pemanasan global, oksid asam arang dan campuran organik mudah menguap, serta NOx mengakibatkan pembentukan kabut campur asap ozon. Karbon monoksida (CO) adalah racun, CO mengikat hemoglobin darah (Hb) yang lebih besar dibandingkan oksigen, kekurangan oksigen pada darah akan menggangu syaraf pusat. Pada kosentrasi yang tinggi CO dapat menyebabkan pinsan dan kematian. Satu hal yang sangat penting adalah saat mesin hidup dengan putaran idel berarti BBM terbuang percuma.
Lalu berapa lamakah kita memanaskan mesin mobil/kendaraaan bermotor dengan cara membiarkan mesin hidup dengan putaran idel tiap harinya?
Bila mesin sekelas 1500-2000cc mengkonsumsi BBM selama 1 jam saat putaran idle kira-kira 1 liter BBM, dan jika kita memanaskannya dengan membiarkan mesin hidup idel selama 10 menit akan menghabiskan BBM kira-kira 150-200 cc, jadi 1 liter BBM dihabiskan percuma oleh setiap kendaraan/minggu. Mudah bagi kita menghitung bahwa jutaan liter BBM dibuang percuma tiap harinya saat memanaskan mesin...
Perlu untuk direnungkan bahwa prilaku ”buruk” yang tidak memanfaatkan BBM secara effisien tersebut segera dirubah..
Sebaiknya Bagaimana?
Saat ini sedang tumbuh perhatian tentang dampak kesehatan yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, karena berpengaruh buruk pada kesehatan manusia, seperti penyakit jantung, kanker, paru-paru, sakit asma atau permasalahan lain yang berhubung dengan kesehatan.
Standard kontrol emisi yang lebih ketat serta teknologi mesin yang lebih bersih di masa mendatang dapat mengurangi resiko penyakit tersebut. Sebagai pengemudi kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar, hal pertama yang dapat dilakukan adalah menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara, salah satunya dengan membatasi putaran idel, tidak berlama-lama memanaskan mesin pagi hari atau bila perlu mesin dimatikan jika kendaraan tidak bisa bergerak lebih dari 1 menit.
Suatu regulasi pembatasan putaran idel mesin sangat diperlukan di Indonesia, agar pemakaian bahan bakar dapat dihemat secara menyeluruh dan sekaligus menekan biaya opersional kendaraan, karena;
- Membiarkan mesin terlalu lama putaran idel menyebabkan keausan komponen lebih cepat dibandingkan mesin dijalankan secara biasa, kerusakan katalitik converter juga lebih cepat bila mesin idel terlalu lama.
- Lebih effisien mematikan mesin dari pada dibiarkan dalam keadaan idel, karena pemakaian bahan bakar selama mesin distart sama dengan sekitar 30 detik saat mesin putaran idel temperatur kerja.
- Mesin putaran idel bahaya polusinya lebih besar jika dibandingkan kendaraan jalan, karena kurangnya udara yang mengalir di sekitar kendaraan.
- Banyak orang melakukan pemanasan mesin dengan putaran idel terlalu lama sebelum kendaraan dijalankan.
ECO DRIVING
Perlu diketahui bahwa gaya mengemudi bisa mempunyai dampak yang penting pada lingkungan, sedang Eco Drive sering diremehkan, tetapi kita dapat merasakan perbedaannya, bila sudah mempunyai kebiasaan mengemudi secara ekonomis, karena mengemudi lebih hati-hati dan ramah lingkungan adalah tanggung jawab kita semua untuk lebih menghemat bahan bakar, memperkecil emisi sekaligus dalam waktu yang bersamaan juga menghemat biaya operasional kendaraan.
Dampak Prilaku Eco Driving
1. Mengurangi keausan kendaraan
2. Hemat bahan bakar
3. Lebih berwawasan lingkungan
4. Lebih nyaman bagi penumpang
5. Megurangi stress pengemudi
Panduan Dasar Eco Driving
Ketentuan utama mengemudi ekonomis / Eco Drive adalah sebagai berikut;
Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin
Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perpindahan transmisi dilakukan sebelum 2500 Rpm, kendaraan bermesin Diesel pemindahan transmisi dilakukan sebelum putaran 2000 Rpm.
Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis
Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi, apabila pengemudi berusaha untuk mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka energi yang terbuang dan boros bahan bakar dapat dikurangi.
Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu dekat dapat menghemat bahan bakar 5 - 10%.
Antisipasi Arus Lalu Lintas, antisipasi tersebut mencakup;
1. Lalu lintas di depan kendaraan kita.
2. Lalu lintas arah berlawanan.
3. Lalu lintas di persimpangan.
4. Mendahului dan mundur
Untuk itu pengemudi harus;
Memandang kedepan sejauh mungkin.
Kosentrasi.
Mengerem dengan cermat.
Hati-hati dengan kendaraan di depan dan Jaga jarak.
Berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis.
Beradaptasi dengan perubahan situasi.
Mengetahui rute perjalanan dan
Memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan pengemudi lain.
Meperlambat dengan Lembut
Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakukanlah perlambatan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk. Untuk lebih menghemat bahan bakar dapat juga dengan menetralkan segera transmisi/menekan pedal kopling bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi, mesin akan secepatnya kembali pada putaran idel dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan sampai ke posisi yang diinginkan.
Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan datar. Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini;
1.Sesuaikan putaran mesin.
2.Teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat.
3.Manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya.
Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin waktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas atau sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
Khusus untuk truk mixer; Matikan mesin bila kendaraan tidak ada muatan jika diperkirakan waktu berhenti lebih dari 1 menit, misalnya saat membersihkan roda dari lumpur/tanah, waktu melapor pada pos Satpam, jalan macet dll. Ketika menghidupkan mesin kembali jangan tekan pedal gas.
Mengemudi dengan Banyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila perlu pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa pengereman dan tidak menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah. Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dan putaran mesin tinggi, tidak saja meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada pengemudi.
Muatan/Beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 - 7%
Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.
Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis. Makin cepat laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.
Tekanan Ban
Memeriksa tekanan ban adalah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi. Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan tahanan gesek sampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%. Terlalu rendah tekanan ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.
Servis Berkala
Servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menghemat bahan bakar, membersihkan saringan udara serta melaksanakan item pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar dan diakhiri dengan uji emisi akan dapat membantu Anda untuk menghemat bahan bakar, oleh kerana itu lakukan pekerjaan servis berkala kendaraan Anda pada bengkel yang Anda percayai.
Akhirnya kami berharap pada semua pihak dapat menerapkan pegetahuan dan ketrampilannya setiap saat, sekaligus sebagai pelopor untuk menularkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut pada yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya