Pages

Rabu, 06 Maret 2013

Teknologi Untuk Irit - Part I

Mobil-mobil modern saat ini dilengkapi berbagai teknologi untuk membuat mesinnya dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Hasilnya adalah performa lebih baik, dengan konsumsi bahan bakar lebih irit, dan kadar emisi lebih rendah sehingga mobil juga semakin ramah lingkungan.

Beragam prinsip untuk menyempurnakan pembakaran di dalam silinder diterjemahkan dalam bentuk teknologi. Seperti pengaturan waktu bukaan katup, pemampatan udara, hingga penggunaan peranti elektris yang dapat meringankan beban kerja mesin.

Awalnya teknologi ini masih terbilang mahal. Tapi bersamaan dengan semakin rendahnya biaya produksi, semakin banyak model yang menggunakan teknologi yang efisien ini. Termasuk di mobil-mobil yang beredar di Tanah Air.

Katup variabel
Ini merupakan teknologi wajib bagi mesin modern saat ini. Dengan mengatur waktu bukaan katup, aliran udara yang masuk menjadi lebih merata di setiap tingkat putaran mesin. Apalagi meratanya jumlah udara yang bercampur dengan bensin akan membuat campuran bahan bakar semakin homogen sehingga pembakaran dapat berlangsung sempurna. Umumnya teknologi ini disematkan pada katup masuk. Misalnya VVT-i milik Toyota, CVTC di Nissan, VVT di Suzuki, atau CVVT yang bisa ditemui pada Hyundai.  Tapi kini beberapa produsen telah menerapkan sistem katup variabel ini di katup masuk dan buang. Contohnya adalah Dual VVT-i (Dual Variable Valeve Timing with Intelligent) milik Toyota Corolla Grand New Altis, Lalu Twin Independent Variable Camshaft Timing (Ti-VCT) di Ford Fiesta 1.6 Sport. “Penerapan teknologi Dual VVT-i membuat tenaga mesin lebih merata pada putaran rendah dan tinggi,” jelas Michihiko Sato, Chief Engineer Corolla. Sementara Honda mencoba arah pengembangan yang berbeda, yakni dengan turut mengubah lama waktu bukaan katup pada sistem buatannya (VTEC). Pengembangan sistem ini bisa ditemui pada semua line-up Honda di Tanah Air dengan nama i-VTEC.

Variabel intake
Memiliki fungsi serupa dengan sistem katup variabel, variable intake juga diciptakan untuk menjaga kecepatan aliran udara masuk agar tetap optimal di setiap tingkat putaran mesin. Ada dua cara yang dilakukan produsen dengan teknologi ini. Cara pertama dengan memendekan saluran masuk seperti yang dilakukan Audi, Chevrolet, dan Toyota. Saat putaran rendah, intake manifold dibuat sepanjang mungkin untuk menghasilkan tenaga yang lebih baik. Tapi saat putaran menengah hingga tinggi, sebuah katup mekanikal mengubah jalan masuk udara menjadi lebih pendek dengan cara melakukan by-pass. Cara lain dilakukan Nissan untuk keluarga Livina, yaitu dengan mempersempit atau melonggarkan saluran masuk sesuai kebutuhan. Pada intake manifold dibuat dua jalur dengan katup pengontrol. Saat putaran rendah hanya satu jalur yang dibuka. Namun ketika putaran meningkat, kedua jalur dibuka untuk memberikan pasokan udara segar lebih banyak ke dalam silinder.
Torque Boost Resonator
Tabungan udara menjadi cara Honda dalam membuat mesin Honda Jazz dan Freed lebih ‘berisi’. Dengan tersedianya cadangan udara segar di dekat saluran masuk, mesin tak perlu lagi bersusah payah mengisap udara dari luar saat dibutuhkan pasokan dalam jumlah banyak di ruang bakar. Sebenarnya langkah ini sudah diterapkan pada era 1990-an. Namun Honda membuatnya lebih sempurna dengan meletakkan kotak udara tambahan sangat dekat dengan intake manifold setelah throttle body. Umumnya produsen mobil hanya meletakan resonator ini di saluran udara sebelum throttle body.

Direct ignition
Ketepatan waktu pembakaran di ruang bakar menjadi sangat penting ketika semua komponen mesin bekerja dengan presisi. Hambatan di distributor dan kabel busi dapat memperlambat waktu percikan pengapian di ruang bakar yang berujung pada pembakaran yang tidak efisien. Sebagai langkah untuk mengatasinya kini mobil-mobil modern menggunakan sistem pengapian langsung atau direct ignition. Pada sistem pengapian ini tidak dibutuhkan lagi kabel busi dan distributor, karena busi dipasang langsung ke koil individual di setiap silinder. Pengaturan waktu pengapiannya sendiri ditentukan oleh modul melalui kabel di seriap koil.

Direct injection
Overlap camshaft merupakan timing di mana katup masuk dan buang terbuka bersamaan. Artinya, katup masuk sudah mulai terbuka namun katup buang belum menutup sempurna. Efeknya, bahan bakar yang masuk akan sebagian turut terbuang saat proses ini berlangsung. Agar hal itu tak terjadi, beberapa produsen menerapkan teknologi direct injection di dapur pacu. Posisi injektor di dalam ruang bakar membuat kebutuhan bahan bakar dapat diprogram sepresisi mungkin. Baik dari segi jumlah bahan bakar yang disemprotkan, maupun waktu penyemprotannya. Pada mesin yang telah dilengkapi turbo, hal ini semakin efektif lantaran tekanan turbo dapat dibuat setinggi mungkin tanpa takut terjadi gejala knocking. Tapi material injector yang digunakan harus tahan terhadap kompresi mesin membuat biaya produksinya jauh lebih mahal ketimbang injektor yang diletakan di intake manifold. Beberapa merek yang sudah menerapkan teknologi ini antara lain Volkswagen, Audi, dan Peugeot. 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang bermanfaat ya, sopan dan terpercaya